Kamis, 10 Juli 2025

"Superman atau Superwoke?" – Kritik Konservatif, Sindiran Balik, dan Arti di Balik Kata 'Woke' dalam Film Superman 2025

 


dcuindo-10072025. Film Superman (2025) karya James Gunn menjadi pusat perhatian bukan hanya karena menjadi tonggak peluncuran DC Universe yang baru, tetapi juga karena memicu kontroversi dari kalangan media konservatif. Salah satunya datang dari segmen Fox News bertajuk "Superman or Superwoke?", yang mempertanyakan arah kreatif film tersebut.

🎙️ Isi Segmen Fox News: Superman Dianggap Terlalu “Lembek” dan “Progresif”

Dalam video berdurasi 30 detik yang viral di media sosial, dua pembawa acara dari Fox News menyindir James Gunn dan menyebut film Superman yang baru terlalu lembut, penuh pesan moral, dan terlalu menekankan aspek "kebaikan". Mereka bahkan mempertanyakan apakah keputusan kreatif tersebut adalah upaya untuk mengalihkan perhatian dari potensi kegagalan finansial film.

Salah satu komentarnya menyebut:

“Setelah ratusan juta dolar untuk pemasaran, kini mereka bicara soal kebaikan? Ini cara peluncuran yang payah.”


Segmen tersebut ditutup dengan spekulasi sinis bahwa film ini bisa bernasib seperti Snow White (2025) yang juga dikritik karena dianggap "terlalu woke".

💬 Apa Sebenarnya Arti dari “Woke”?

Untuk memahami kritik ini, penting untuk mengetahui makna kata "woke":

🔹 Asal-usul positif: Dalam konteks asli, terutama dalam komunitas kulit hitam Amerika, “woke” berarti sadar secara sosial—terutama terhadap isu rasisme dan ketidakadilan.

🔹 Makna modern (sering negatif): Dalam budaya populer saat ini, terutama di kalangan konservatif, “woke” sering digunakan secara sinis atau mengejek terhadap karya yang dianggap terlalu:

Progresif secara politik

Menekankan keberagaman secara berlebihan

Menyisipkan agenda sosial dalam film atau hiburan

Istilah seperti “film woke” atau “karakter woke” sering dipakai untuk menyindir film yang menyuarakan isu kesetaraan, representasi gender, LGBTQ+, atau nilai-nilai inklusif.

🧠 Respons Para Penggemar: Filmnya Sudah Menyindir Mereka

Yang menarik, komunitas penggemar DC menanggapi kritik tersebut dengan penuh humor dan wawasan. Akun populer @homeofdcu menulis:

“Tanpa spoiler, ada karakter dalam film ini yang persis seperti orang-orang bodoh ini (bukan Lex).” 😭

Ungkapan ini menunjukkan bahwa film Superman 2025 justru telah mengantisipasi dan menyindir balik tokoh-tokoh yang berpikiran sempit dan reaksioner — seperti yang muncul dalam tayangan Fox News itu. Melalui karakter fiksional yang mirip dengan para pengkritik tersebut, James Gunn berhasil menjadikan kritik dunia nyata sebagai bagian dari narasi film.

🎬 James Gunn: Berani, Satir, dan Penuh Hati

Sebagai arsitek baru DC Universe, James Gunn tidak asing dengan kritik. Tapi alih-alih mundur, ia menghadirkan film Superman yang bukan hanya segar dan emosional, tapi juga berani menyampaikan pesan sosial yang tajam — dan bahkan menjadikan para pengkritiknya sebagai inspirasi karakter dalam filmnya.

Gunn tidak membuat film propaganda, tapi ia menyisipkan refleksi zaman: bahwa kebaikan bukan kelemahan, bahwa kepahlawanan bisa tampil penuh empati, dan bahwa kritik dari orang-orang yang anti-perubahan bisa menjadi bahan satire yang cerdas.

🔍 Kesimpulan

Kritik terhadap Superman 2025 sebagai film yang “terlalu woke” justru memperkuat pesan film itu sendiri: bahwa menjadi baik, peduli, dan inklusif bukanlah kelemahan — melainkan bentuk kekuatan sejati. James Gunn, melalui film ini, tampaknya ingin berkata:

“Kalau kamu merasa tersindir, mungkin kamu mirip dengan karakter di dalamnya.”

Sebuah sindiran cerdas yang tak hanya menjawab kritik dengan narasi, tapi juga mengangkat film superhero ke tingkat yang lebih berarti (bj).

0 comments:

Posting Komentar